July 31, 2012

Tidak Ada Inspirasi

Saya rindu akan menulis. Tetapi diri saya yang baru memasuki Sekolah Menengah ke Atas ini terpikat oleh hal-hal yang baru saya temui. Tidak hanya satu hal, tapi banyak. Saya menjadi tidak fokus. Saya yang sudah tau ingin menjadi apa, kini bimbang kembali. Otak saya lelah, tapi tidak tahu lelah karena apa. Saya ingin menulis. Tapi sedang tidak ada inspirasi.

May 21, 2012

somebody that i used to know

people change.
feelings change.
sometimes for a good reasons,
sometimes not.

people change.
feelings change.
sometimes it makes you feel better,
but sometimes its just makes you feel worse.

people change.
feelings change.

sometimes i miss you,
but you're not you.

people change.
feelings change.
i know the time heals,
but it will never be the same.


April 22, 2012

Besok, 23 April 2012 tepatnya hari senin, hari itu akan menjadi hari dimana pertempuran terakhir di Sekolah Menengah Pertama terjadi. Jantungku berdegup, semakin lama semakin cepat. Karena apa? Karena banyak hal. Sebenarnya ini belum waktunya untukku terlarut dalam kesedihan ataupun kegalauan. Tapi apa daya, tidak mungkin aku berbohong bahwa hal-hal berikut tidak pernah mengganjal di pikiranku.

3 Tahun bukanlah waktu yang terpaut lama, tapi juga bukanlah waktu yang singkat, tetapi ternyata 3 tahun tersebut sudah bisa membuat seseorang yang bukan apa-apa, menjadi sesuatu, mengubah seseorang yang tidak tahu menjadi tahu, dan membuat orang yang tidak punya menjadi punya. Apa maksudnya? Maksudnya adalah, saat aku menginjakkan kakiku di SMP Pangudi Luhur untuk yang pertama kali, aku bukanlah apa-apa, hanya seorang gadis ingusan yang ingin ini ingin itu tapi tidak pernah mengusahakannya. Sekarang, aku adalah sesuatu. Kenapa? Karena aku sudah mulai bisa melihat arah dan tujuan hidup sehingga aku yakin nanti aku pasti akan menuju ke suatu tempat dan menjadi sesuatu. Lalu, 3 tahun yang lalu aku benar-benar tidak tahu apa yang disebut dengan bakat, pribadi, hati, kedisiplinan, kepedulian, dan lain sebagainya. Tapi sekarang aku menjadi tahu, dan sudah bisa bersosialisasi dengan hal-hal tersebut. Dan yang ketiga adalah, setelah 3 tahun berlalu, sekarang aku punya. Punya apa yang disebut sebagai sahabat, penasihat sebaya, belahan jiwa, dan banyak sosok lainnya yang kini aku miliki.

Mungkin itu standar, semua orang juga pasti punya. Tapi yang aku miliki saat ini, ajaib. Karena mereka yang aku miliki dapat mengubah tangis menjadi tawa, dahaga menjadi kesegaran, sakit menjadi sehat, sedih menjadi senang, dan derita menjadi nikmat. 

Masing-masing dari mereka sempat memberi kenangan lebih dari kata banyak sekalipun. Bukan sekedar kenangan, tetapi kenangan yang sangat berkesan, sangat berharga. Dari yang sederhana, sampai yang tak terbayangkan. Masing-masing kenangan dari masing-masing sosok yang berharga. Sosok yang selalu memberi canda dan tawa. Tanpa mereka, apa aku mampu memperlihatkan senyumku kepada dunia setiap detiknya? Aku rasa tidak. Karena bagiku, senyum ter-bahagiaku datang ketika mereka datang dan memberiku satu.

Kawan, mari bersusah payah, menyaring ilmu hingga menjadi cernaan bagi otak. Aku tahu, mereka tahu, kita tahu, dan engkau pun juga pasti tahu, kita bisa. Mungkin orang memandang bahwa kita hanya pelawak, hanya peramai suasana, tanpa otak, tanpa semangat dan tanpa integritas. Mungkin fisik kita memang seperti pelawak, mungkin suara kita memang benar lantang sehingga memeriahkan suasana, tapi kita punya otak, dan kita masih bersemangat. "Nama kami adalah Prodigy, yang memiliki arti; ajaib" Keajaiban akan menjadi teman bagi hidup kita, bukan hanya hari ini, tapi setiap hari. Maka dari itu, aku yakin, #47PRODIGY akan lulus 100%, akan membuktikan bahwa benar adanya, kami ajaib.

April 2, 2012

Prinsip.

Semua orang punya prinsip yang beda-beda. Tapi kalo gak punya prinsip? Duh jangan sampe deh.


Mungkin masing-masing orang bikin prinsip dengan pemikiran yang beda-beda. Ada orang yang bikin prinsip untuk mengutamakan kesenangan pribadi, kesenangan orang lain, kepentingan pribadi, kepentingan orang lain, keuntungan, dan masih banyak hal-hal lainnya yang diutamakan dalam membuat suatu prinsip. 


Lucunya, ada prinsip orang yang berhasil di orang itu, tapi sama sekali gak berhasil di orang lain. Ya sebenernya simpel aja, situasi, kondisi, toleransi, pandangan, dan jangkauan kedua orang itu udah pasti beda. Sama aja kayak pake baju. Mungkin ada baju yang bagus dipake sama orang, tapi giliran dipake sama lo gak bagus. Badan lo sama dia juga pasti semirip apapun gakakan 100% persen sama. Jadi ya, jangan maksa.


Tapi jangan juga sampe gak punya prinsip, nantinya malah jadi kayak gelas kosong. Diisi air apapun masuk-masuk aja, dikasih tau ini itu percaya-percaya aja, disuruh A sampe Z nurut-nurut aja. Pada akhirnya nanti cuma bisa jadi bayangannya temennya. Jangan sampe.


Tapi gue bingung sama orang-orang yang punya masalah sama cowok terus ngomong "Jadi cowok kok gakpunya prinsip, jijik banget." Bukannya kalaupun itu cewek, jadinya bakal sama aja ya? Kan masalahnya sama, sama-sama jadi gelas kosong. Sebenernya gak penting lo itu cewek atau cowok, selama lo hidup dan otak lo jalan dengan normal, otak lo mending dipake mikir buat caranya supaya lo hidup gak cuma sekedar ikut-ikut temen lo. Dikasih otak, kemampuan buat mikir, pada akhirnya jangan cuma jadi bayangan. Sayang.

Good grades.

Setelah berjuang dari 2 minggu yang lalu, ternyata perjuangan gue gak sekedar bikin capek. Ternyata berbuah. Dan buahnya bagus.

2 Minggu yang lalu gue melaksanakan Ujian Akhir Sekolah, praktek dan tertulis karena gue sudah berada di kelas 9. Sumpah deh, bikin pusing, batuk-batuk dan nyita banyak  banget waktu. Dari ujian praktek yang setiap hari harus pulang sore buat nyiapin ujian seni musik ataupun nyiapin musikalisasi puisi buat ujian praktek Bahasa Indonesia. Emang sih itu cuma latihan, tapi prakteknya gak segampang ngucapinnya. Itu bener-bener nguras tenaga dan banyak halangannya. Dari ada yang gakbisa latihan, gak afal-afal, sampe berantem gara-gara belum beres-beres juga padahal besoknya harus siap. Tapi yang bikin gue seneng adalah, hasilnya itu.

Ternyata yang dibilang sama guru dan orang tua gue itu bener. "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian", "Kalo kita nanem bibit yang bagus, pasti buahnya bagus.". Emang kemarin setiap hari belajar, bener-bener bikin capek dan bikin males, harus ngurangin make latop ataupun ngurangin megang bb. Tapi kalo kita ngelakuin suatu hal dengan niat dan usaha yang besar, pasti hasilnya akan memuaskan. Tapi setelah hasilnya ada, dan itu memuaskan, kita bisa lega. Dan gak ada yang namanya kata nyesel. Serius deh, itu bener-bener bikin bangga. Dan rasanya ngebanggain diri sendiri tuh.....(Y)

Mentor

Siapa sih di dunia ini yang gak punya masalah? gak ada.

Sore ini gue nyadar, banyak banget temen-temen gue yang nyeritain masalahnya, minta saran dan sebagainya ke gue. Tapi setelah diingat-ingat gue jarang banget dan hampir gak pernah cerita atau minta saran ke mereka. Gue pernah kok cerita-cerita kalo gue ada masalah-masalah kecil, tapi buat masalah pribadi, masalah keluarga, dan masalah pacaran? Nope. I keep it for myself. Tapi, gue juga bukan termasuk sebagai orang yang tertutup.

Jadi gini, buat gue selama masalah ini menyangkut kehidupan gue otomatis gue harus bisa nentuin sendiri mau apa dan kemana. Bukannya gue gakmau minta bantuan. Maulah, siapa sih yang gak mau dibantu? Tapi yang namanya bantuan, pasti saran orang berasal dari pandangan mereka, dan itu akan ngaruh ke kita, sementara yang akan ngalamin? Kita bukan mereka. Dulu gue waktu kecil bener-bener gak mandiri, ngelakuin apapun selalu minta bantuan orang lain, sampe suatu hari bokap gue marah dan ngomong sebuah kalimat yang masih gue inget sampe sekarang. Bokap bilang, "Bapak gak selamanya ada buat kamu ya, kamu harus bisa nolong diri kamu sendiri." dan sejak saat itu, 75% dari hidup gue, gue jadi mentor buat diri gue sendiri.

Kadang gue gak kuat, butuh temen. Tapi gak selalu pas gue cerita, cerita gue didengerin. Gue kasih saran waktu mereka punya masalah, ternyata gak berarti mereka akan ngasih saran buat gue pas gue ada di posisi mereka. Kebanyakan pengalaman gue cerita ke temen gue, berakhir dengan nyesek karena mereka cuma sekedar "dengerin. Ada juga yang dengerin cerita gue, tapi nimpalin pake masalah dia. Yaelah, kapan gue dapet bantuan kalo gini caranya? Ujung-ujungnya ya sama aja, gue nolong diri gue sendiri.

Tapi sejalan dengan umur gue yang terus bertambah tahun demi tahun, gue sadar, omongan bokap gue 100% bener. Gak lucu juga ya kalo umur 15 tahun gak bisa nyelesain masalahnya sendiri, apa-apa minta dibantuin orang. Kapan dewasanya? Bukan berarti gue gak pernah cerita ke temen-temen gue dan minta bantuan dari mereka, pernah kok, gue juga sama kayak manusia lainnya, bisa capek juga. Tapi, kalo emang masih bisa nyelesain sendiri, kenapa enggak? Masa iya hidup lo setiap ada masalah harus ada bantuan orang lain dulu baru bisa selesai.

Bokap gue juga pernah bilang hal yang lain. Dia bilang, "Kalo kamu laper, yang ngerasain laper itu kamu, bukan temen kamu. Jadi kalo kamu punya masalah terus temen kamu bilang "Gue ngerti perasaan lo" Dia cuma bullshit mel. yang ngerasain kamu, bukan dia. Dia cuma mau nolong kamu supaya kamu gak ngerasa sendirian." Dan setelah gue pikir-pikir, Bokap gue lagi-lagi bener. Maksudnya adalah, kita harus bisa nentuin keputusan kita sendiri karena yang paling kenal sama diri kita dan yang paling tau apa yang kita butuh adalah diri kita sendiri.

March 15, 2012

Anak Emas

Di setiap sekolah pasti ada anak yang selalu dimanja, dipuji-puji, dijadiin anak emas. Mungkin satu, mungkin juga lebih dari satu. Tapi sayangnya ternyata ada juga anak emas yang gak 'berhati emas'. Gue nulis ini bukan bermaksud ngebela siapa-siapa, cuma gak suka aja ngeliat anak yang seharusnya dicontoh ngasih contoh yang gak baik.


Sebenernya masalahnya sepele, cuma ya bikin pingin ngelempar pake sepatu. Meja sih sebenernya, cuma berat. Inti dari masalah ini adalah tentang tinggi hati. Sombong. Gue akui lo emang hebat, prestasi lo nyata wujudnya, tapi maaf ya, bukan berarti lo bisa lo ngerasa lo itu segalanya, dan gak jadi alesan buat lo ngerasa lebih dari yang lain. Emang lo berprestasi, tapi disini semuanya sama, gak ada yang lebih gak ada yang kurang. Sama-sama mandi pake air, sama-sama makan nasi, sama-sama bau kalo keringetan. Okay, mungkin yang lainnya (termasuk gue) gak sehebat lo sekarang. Tapi tolong logikanya jangan mentok. Semua orang bisa belajar kok, sama-sama dikasih otak sama Tuhan, sama-sama bisa belajar, sama-sama bisa berkembang. Siapa tau orang yang lo remehin suatu saat akan lebih hebat dari lo, roda kehidupan selalu berputar bro. Semua orang akan pernah berada diatas, dan pasti akan berada di bawah. Jadi walaupun lo sekarang ada di atas, gak berarti lo gak akan jatoh.


Dengan perlakuan lo yang menunjukan lo itu hebat dengan cara menjatuhkan orang, itu gak bikin lo keliatan hebat. Itu bikin lo keliatan rendah, karena lo sendiri juga merendahkan orang lain walaupun secara tidak langsung. Lo gak seharusnya kayak gitu, siapa tau waktu lo jatoh, lo akan butuh orang yang pernah lo remehin. Masing-masing manusia punya kekurangan dan kelebihan. Kalo lo bisa, bukan berarti orang lain gak bisa. Semua orang hebat di bidangnya masing-masing. Lo juga jangan ansos. Jangan mikir orang-orang yang hebat adalah orang-orang yang ada di lingkungan lo doang. Ini udah era globalisasi, jangan primitif deh, teknologi informasi dan komunikasi bukan lo doang yang bisa dapet. Dan jangan sombong, kesombongan cuma akan ngejatohin lo pada akhirnya, karena orang yang merasa dirinya adalah segalanya akan dilihat sebagai 'bukan apa-apa' oleh orang lain.

March 12, 2012

Tuti Artic

Antara bahagia sekarang dan nanti jurang ternganga,
Adikku yang lagi keenakan menjilati es artic;
Sore ini kau cintaku, kuhiasi dengan susu + coca cola.
Isteriku dalam latihan: kita hentikan jam berdetik.


Kau pintar sekali mencium, ada goresan tinggal terasa
--ketika kita bersepeda kuantar kau pulang--
Panas darahmu, sungguh lekas kau jadi dara,
Mimpi tua bangka ke langit lagi menjulang.


Pilihanmu saban hari menjemput, saban kali bertukar;
Besok kita berselisih jalan, tidak kenal tahu:
Sorga hanya permainan sebentar.


Aku juga seperti kau, semua lekas berlalu
Aku dan Tuti + Greet + Amoi... hati terlantar,
Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar.




Cipt. Chairil Anwar Th.1947

March 7, 2012

-Like Crazy-

I thought i understood it. That i could grasp it, but i didn't. Not really. Only the smudgeness of it. The pink slippperd old containers, semi precious eagerness of it. I didn't realize it would sometimes be more than whole. The wholeness was rather a luxurious idea. Because it's the halves that half you in half. It didn't know, don't know about the in between bit. The gory bits of you and the gory bits of me.